Dunia game terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tren yang dahulu menjadi pusat perhatian jutaan pemain bisa saja tergantikan oleh game baru dengan inovasi yang lebih segar. Beberapa game sempat mendominasi jagat hiburan digital, menjadi viral, dan memiliki komunitas besar. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai faktor seperti kurangnya pembaruan, persaingan ketat, atau kejenuhan pemain membuat game-game ini perlahan kehilangan pamornya. Berikut adalah lima game yang dulu ramai sekarang sepi peminat.
Minecraft Pocket Edition sempat menjadi primadona di kalangan gamer mobile, terutama anak-anak dan remaja. Versi mini dari Minecraft ini menawarkan kebebasan berkreasi membangun dunia sendiri di ponsel. Popularitasnya melejit pada era 2014–2017, dengan jutaan pemain aktif setiap harinya. Namun, kini kehadiran game lain yang lebih kompleks dan grafis menarik membuat pamornya sedikit meredup, meskipun komunitas penggemar setia masih bertahan.
Point Blank adalah game FPS legendaris yang sempat menguasai warung internet di Indonesia. Pada masa jayanya sekitar tahun 2010-an, Point Blank menjadi ajang kompetisi lokal hingga slot qris internasional. Namun, kehadiran game FPS baru seperti Valorant, Call of Duty Mobile, dan PUBG membuat pemain mulai beralih. Ditambah lagi, pembaruan yang tidak signifikan dan banyaknya cheat membuat game ini kehilangan banyak pemain aktif.
Clash of Clans pernah menjadi fenomena global. Game strategi membangun desa dan menyerang milik Supercell ini membuat banyak pemain ketagihan karena sistem klannya yang kompetitif. Di masa puncaknya, CoC dimainkan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Namun, kejayaan itu mulai memudar karena persaingan dari game mobile lain seperti Clash Royale, Mobile Legends, dan berbagai game battle royale yang lebih dinamis. Meski begitu, sebagian pemain loyal masih aktif hingga sekarang.
Among Us menjadi game kejutan yang viral di tahun 2020 saat pandemi COVID-19. Konsep permainan sosial deduksi di dalam kapal luar angkasa menarik perhatian semua kalangan, mulai dari gamer kasual hingga streamer ternama. Sayangnya, popularitasnya tidak bertahan lama. Minimnya konten baru dan kejenuhan konsep permainan membuat jumlah pemain menurun drastis setelah puncak kejayaannya.
Pokemon GO sempat mengguncang dunia saat pertama kali dirilis pada 2016. Dengan teknologi augmented reality, pemain diajak berburu Pokemon di dunia nyata menggunakan GPS. Pada awal kemunculannya, jutaan orang tumpah ruah ke jalanan untuk menangkap makhluk virtual ini. Namun, setelah beberapa tahun, antusiasme mulai menurun. Faktor kelelahan, kebijakan pembatasan wilayah, dan kebutuhan koneksi stabil membuat game ini kehilangan momentum besarnya.
Meski kini tidak seramai dulu, game-game ini telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah industri hiburan digital. Mereka membentuk komunitas, tren budaya pop, bahkan mengubah cara orang bermain game. Kejayaan mereka mungkin telah berlalu, namun kenangan dan pengaruhnya tetap abadi bagi para pemain yang pernah merasakannya.
BACA JUGA: Elden Ring: Pertarungan Epik di Dunia Terbuka yang Dibuat oleh FromSoftware dan George R.R. Martin